Maya Rumi

"todays little moments become tommorows precious memories"

Coba Yuk, Membagi Pos Keuangan Dengan Post It


Pernah mendengar 6 jars Financial Management System ?

Ini adalah sebuah metode untuk mengatur keuangan yang digagas oleh T. Harv Eker seorang pengusaha, motivational speaker dan penulis buku terkenal berjudul "Secrets of the Millionaire Mind".

Sesuai dengan namanya 6 jars Financial Management System metode ini memungkinkan kita untuk mengalokasikan keuangan dengan membaginya menjadi 6 kategori dimana setiap kategori memiliki tujuan tertentu yang berbeda.

Sejak lama saya telah menggunakan metode ini untuk mengatur keuangan setiap bulan, lalu apa kita harus menggunakan jar (toples) ?, tentu saja tidak. Kita bisa juga menggunakan wadah lainnya seperti amplop, dompet atau seperti yang saya lakukan saya memodifikasi dengan menggunakan post it.

Penggunaan post it awalnya tidak sengaja saya lakukan karena sering kali ketika berada dikantor saya membagi jenis pengeluaran setiap bulan dan untuk memberi tanda berupa nama pada uang cash tersebut saya menggunakan post it.

Lagi pula penggunanan post it ini juga lebih ringkas dan tidak memakan tempat dibanding dengan menyiapkan 6 dompet atau amplop, jadi cukup sediakan satu amplop atau dompet ukuran sedang untuk menyimpan post it dengan masing-masing uang-uangnya ini.

Caranya Post it tersebut saya lipat menjadi dua bagian lalu saya sisipkan uang ditengahnya sesuai dengan pembagian uang dalam 6 jars Financial Management System, lengkapnya adalah sebagai berikut :

1. Kebutuhan - Necessities (55%)

Angka presentasenya setengah dari penghasiln kita setiap bulan karena berisi uang kebutuhan selama satu bulan seperti : uang belanja, uang jajan, listrik, air, tagihan hp, bayar cicilan, bayar arisan, bayar art dan sebagainya. Jadi setiap uang yang merupakan keharusan kita secara rutin setiap bulan di bayarkan masuk ke dalam kategori ini.


2. Invetasi - Financial Freedom (10%)

Siapa yang tidak ingin bila dimasa tua tidak perlu bekerja tapi justru bisa punya pendapatan atau yang dikenal dengan istilan lainnya financial freedom. Untuk itu kita bisa mengalokasikan uang yang kita miliki sekarang untuk di investasikan, tentunya jenis investasi disesuaikan dengan keinginan kita. 

Untuk saya sendiri pada kategori ini memilih untuk menggunakan sebagai dana pensiun dan investasi untuk membangun sebuah usaha jasa nantinya jadi sekarang saya menyisihkan uang sebesar 10% ini untuk dijadikan modal nantinya.

Catatan penting di post ini uang yang kita keluarkan setiap bulan tidak boleh kita gunakan sama sekali, jadi anggap saja uang hilang setiap bulannya.


3. Hiburan - Entertaiment (10%)

Tidak harus terus menerus memenuhi kewajiban kita juga harus mendapatkan hak kita dari uang yang kita punya, jadi penting untuk membahagiakan diri sendiri. Seperti untuk yang senang ke salon bisa memakai uangnya di kategori ini.

Kalau saya sendiri untuk saat ini lebih sering menggunakan post ini untuk berjalan-jalan bersama keluarga dan karena Zaidan senang berenang atau menginap di hotel jadi saya alokasikan kesana. 


4. Tabungan Jangka Panjang - Long Term Saving For Spending (10%)

Untuk yang sudah menikah tabungan jangka panjang ini sebaiknya digunakan untuk menyisihkan biaya pendidikan anak atau bisa juga untuk dana darurat. sama halnya dengan nomor dua, uang yang ada di kategori ini tidak boleh dikeluargkan bila belum waktunya.


5. Pendidikan - Education (10%)

Jangan salah yah pendidikan disini bukan untuk anak-anak kita tapi untuk diri kita sendiri. Beberapa waktu lalu saya pernah menonton sebuah tayangan tv series lokal yang bagus sekali dimana salah satu episodenya tentang pengembangan diri dan pesannya menancap hingga sekarang di kepala saya.

Walaupun kita sudah menjadi seorang ibu dan mempuyai anak jangan pernah berhenti untuk belajar sesuatu yang baru karena dunia terus berputar dan kita pun harus melakukan upgrade pada kemampuan kita, jangan pernah merasa nyaman pada suatu kondisi karena kita pasti akan rugi.

Belajarnya apa ? banyak sekali dulu saya ikut kelas singkat yang hanya beberapa jam saja seperti kelas fotography, melukis, menulis indah. Selain ikut kelas singkat bisa juga kursus seperti memasak, menjahit atau ikut seminar terus kita bisa juga membeli buku seperti buku memasak atau buku motivasi.

Masih banyak lagi yang lainnya yang membuat kita bersenang-senang tapi sekaligus juga menambah ilmu dan wawasan.


6. Amal, Zakat, Infaq, Sedekah - Give (5%)

Untuk yang muslim sudah pasti setiap bulan mengeluarkan zakat penghasilan sebesar 2.5% ditambah lagi setengahnya saya rasa tidaklah memberatkan, lagipula ini adalah tabungan yang akan memberatkan amal baik kita nantinya.

Namun bila merasa 5% memberatkan kita tetap bisa beramal dengan cara lainnya kok, seperti iku dalam kegiatan sosial menjadi volunteer tapi jangan lupa tetap melaksanakan yang wajibnya, agar kehidupan juga lebih seimbang tidak melulu soal dunia kan.


Kategorisasi keuangan dengan menggunakan post it ini sangat membatu sekali untuk saya dapat menjaga pengeluaran terutama dalam bentuk uang cash sehingga tidak ada kebocoran. Cara lain yang saya gunakan juga adalah untuk uang belanja ataupun jajan saya bagi lagi post it yang saya gunakan dengan mingguan. 

Jangan lupa juga untuk selalu mengumpulkan struk belanja atau mencatat belanjaan secara rinci di buku jurnal belanja, saya kebetulan sedang tidak menggunakan aplikasi pencatatan keuangan dengan aplikasi handphone, untuk yang malas nulis-nulis bisa pakai aplikasi yah tinggal pilih saja kok di appstore atau playstore.

Yang paling penting juga adalah menjaga pengeluaran dari kartu kredit dan kartu debit yang kita punya. percuma kalau kita menjaga cash flow tapi tidak di iringi dengan menahan diri dari penggunaan kedua kartu tersebut tidak akan tercapai tujuan keuangan kita setiap bulannya.

... dan apapun metode yang kita gunakan untuk mengatur keuangan kita bila kita tidak konsisten akan menjadi sia-sia dan tidak akan ada hasilnya.

Kalau kalian pakai metode apa nih untuk mengatur keuangan setiap bulan. Ada yang juga pakai metode ini atau baru mau mencobanya, yuk sharing ceritnya di kolom komentar.




Komentar

  1. terima kasih info dan sharingnyaa, beberapa bulan selama pandemic ngerasa boros banget, mau cobain aah di bagi bagi ke beberapa pos semoga bisa lebih hemat hihihi

    BalasHapus
  2. kalau saya biasanya pakai post it buat ngehias bullet journal saya mbak, buat time management juga oke banget hehee

    BalasHapus
  3. Kebetulan aku dari awal menikah memang sudah membuat pos pengeluaran, sampai untuk ke dana persiapan punya anak. Nah sekarang semenjak pandemi ada beberapa pos keuangan yang memang jadinya kita alihkan ke dana darurat.

    BalasHapus
  4. Makasih infonya mbak ini sangat bermanfaat banget, perlu juga ya membuat laporan seperti ini karena aku belum pernah menerapkan

    BalasHapus
  5. Thanks banget sharingnya, aku soh skrg ud mulai terapin saving first, cost later. Kalo gak digituin malah gatel maunya jajan terus 🤭

    BalasHapus
  6. Pengen banget sih sebenarnya ikut belajar post2in uang seperti ini. Tapi untuk sekarang masih belum bisa karena pendapatan di masa pandemi belum pasti nih mbak, nanti kalau pendapatan sudah stabil lagi mau belajar cara ini

    BalasHapus
  7. pokoknya pas gajian, langsung saya masukkan investasi sebanyak 20%. terus buat zakat, sisanya mbagi buat makan sehari2 deh. nabungnya pas sisa. wkwk

    BalasHapus
  8. Pakai post it biar keliatan jelas ya hehe. Kalau saya biasanya pakai aplikasi tp pencatatanya msh manual di buku, trus kdng lupa gak kecatat huhu.
    Perlu lbh disiplin lg nih kyknya :P

    BalasHapus
  9. Bagus banget...
    Materi keuangan itu harus senantiasa diingatkan dan praktek.
    Ini yang paling penting, jadi gak boncos kemana-mana.
    Heuu~ ((aku banget))

    BalasHapus
  10. I guess the kids to have a good financial situation and slow is discipline. And you have to be honest with yourself. If you cannot have it, don’t force it.

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca postingan ini dan meninggalkan jejak komentar yang baik, semua komentar akan di moderasi terlebih dahulu oleh penulis.

Formulir Kontak