Maya Rumi

"todays little moments become tommorows precious memories"

7 Tips Agar Anak Rajin Sikat Gigi




Kemarin saya dibuat kaget dengan sebuah foto di kamera, karena ada foto-foto Zaidan tengah menyeringai senang sekali sehingga terlihat jelas deretan giginya yang nampak rapi dan bersih kemudian tanpa tersadar saya pun jadi ikutan menyeringai senang juga melihatnya.

Mengapa saya senang ?

Karena melihat penampakan gigi Zaidan yang rapi dan bersih. Saat itu saya menyadari seringai manis itu sekaligus menunjukkan keberhasilan saya dan ayahnya untuk dapat menjadikan kegiatan menyikat gigi untuknya sebagai rutinitas di pagi dan malam hari sejak ia berusia setahunan hingga sekarang sudah 6 tahun.

Sejujurnya untuk saya dan ayahnya mendapati Zaidan sekarang sebagai anak yang rajin sikat gigi bukanlah sebuah pekerjaan mudah, terutama untuk malam hari. Kalau di pagi hari setiap kali habis mandi sudah pasti sekaligus sikat gigi juga, namun pe-ernya adalah di malam hari ketika akan bobo.

Bila dulu saya tidak merutinkan Zaidan untuk menyikat gigi, mungkin sekarang saya tidak akan pernah mendengar kata-kata dari mulut Zaidan setiap malam ketika ia akan bobo di malam hari "..tapi aku belum sikat gigi"

Ingin juga mendengar anak-anak selalu berkata seperti Zaidan setiap malam sebelum bobo dimalam hari, Berikut tips-tips dari saya agar anak rajin sikat gigi tanpa harus di paksa oleh orang tua dan tidak ada drama sikat gigi di malam hari.


1. Perkenalkan konsep sikat gigi sejak usia dini
Sejak anak mulai punya gigi walaupun hanya 2 gigi dibagian depan, saat itulah menurut saya, kita harus sudah membelikan ia sikat. Sehingga kita sudah harus mulai memberitahu pentingnya menyikat gigi sekaligus mengajarkan cara yang benar untuk menyikat gigi.

Bila anak belum bisa di ajarkan menyikat gigi sendiri, kita mulai dengan membantu menyikatnya dan kita tetap dapat memperkenalkan konsep sikat gigi ini bukan dengan langsung membelikannya sikat gigi namun dapat juga dengan cara membelikannya buku-buku yang bercerita mengenai seputar sikat gigi bagi anak-anak dan masalah seputar gigi.

Mengajarkan sikat gigi di permulaan awal ini memang yang paling bikin malas orang tua, karena sudah susah memulainya lebih susah lagi harus menjaga konsistensinya, belum lagi kalau anaknya malas lalu menolak disikat giginya, sudah pasti gagal membuat anak rajin sikat gigi, jadi harus di mulai dari orang tuanya untuk rajin memberitahu dan mengajarkan sejak dini.

2. Membuat waktu sikat gigi yang sama setiap hari

Waktunya Zaidan menyikat gigi adalah jam 9 jadi untuk memudahkan saya mengingat waktu tersebut saya menyetel alarm, karena Zaidan hingga sekarang masih belum paham benar dengan konsep waktu, sehingga ia mengetahui waktunya sikat gigi karena saya yang mengingatkan.

Sementara bila Zaidan sedang tidak dirumah, misalkan kita pergi menginap di hotel waktu menyikat gigi sebelum tidur tetap di jam yang sama walaupun setelah itu mungkin saja ia makan lagi karena kelaperan di tengah malam, kita tetap sikat gigi lagi setelah ia makan.Untuk itu jangan lupa juga selalu membawa sikat gigi dan pasta gigi kemana pun perginya, terutama bila sudah tahu akan menginap.



3. Mempunyai pilihan sikat gigi dan pasta gigi 

Awalnya sih saya hanya membelikan Zaidan sebuah sikat gigi yang bentuknya menarik agar ia mau rajin sikat gigi, namun lama-lama ia bosan sehingga saya pun memutuskan membelikannya beberapa sikat gigi dengan bentuk yang berbeda dan pasta gigi juga dengan rasa yang berbeda.

Dengan banyaknya variasi pilihan sikat gigi dan rasa pasta gigi membuat Zaidan lebih menyenangi bila tiba waktu sikat gigi, apalagi ia saya perbolehkan untuk memilih sendiri.

Jadi saran saya tidak perlu membeli sikat gigi dan pasta gigi yang harganya mahal-mahal yang harganya sepuluh ribuan pun sudah bagus kok untuk anak-anak karena bukan alatnya yang membuat gigi anak jadi bagus tapi rutinitasnya untuk rajin sikat gigi.

Jangan lupa juga untuk menganti sikat gigi secara teratur, setidaknya per tiga bulan sekali.


4. Ikut serta menyikat gigi (menjadi role model)

Mengajarkan kebiasaan sikat gigi pada Zaidan juga memaksa saya dan ayahnya untuk kembali rajin sikat gigi pada malam hari ketika akan tidur, jadi kalau kita malas anaknya pun akan tertular rasa malas tersebut. 

Seperti yang kita tahu anak-anak adalah peniru yang ulung dan meniru hal baik itu paling sulit di upayakan dibanding dengan meniru hal buruk, karena seringnya tanpa diminta meniru hal buruk itu ia pasti akan meniru dengan sendirinya.

Wajib di ingat kalau anak sampai sakit gigi, lebih buat pusing orang tua. Inilah yang menjadi mantra untuk saya dan pak suami bila rasa malas datang untuk menemani Zaidan menyikat giginya di malam hari.

5. Memberi contoh nyata hasil dari tidak sikat gigi

Kebetulan ketika Zaidan sudah mulai TK nol kecil di kelasnya ada temannya yang sering kali tidak masuk sekolah karena sakit gigi. Dari sanalah saya dapat memberikakan contoh hasil dari tidak rajin sikat gigi.

Karena ia tahu dan mengalami sendiri dengan melihat temannya yang sering tidak masuk karena malas sikat gigi, tidak terlalu sulit untuk saya untuk terus mengajarinya rajin menyikat gigi.

Bila tidak ada teman sekolah kita pun tetap bisa melakukan pengamatan efek bila tidak rajin sikat gigi misal dengan melihat saudara, tetangga atau siapapun yang penting anaknya seumuran dengan anak kita dan mempunyai gigi yang rusak, mungkin seorang anak yang kita temui ketika kita di mall.

Yang penting kita dapat mengajak anak secara langsung melihat dan berdiskusi singkat mengenai hal tersebut. Jadi anak-anak mempunyai contoh nyata yang ia dapat rekam di pikirannya.

6. Pergi ke dokter gigi

Zaidan pertama kali ke dokter gigi usia 2.5 tahun, kami mengunjungi booth exhibition sebuah merk pasta gigi di salah satu mall di Jakarta Selatan. Dulu sih kedatangan kami ketempat tersebut tanpa ada pungutan biaya.

Selain mengecek kesehatan gigi di tempat tersebut juga di ajarkan cara menyikat gigi yang baik dan benar dan dengan memberinya pengalaman tersebut Zaidan pun jadi lebih tahu lagi manfaat bila rajin sikat gigi.

Untuk itu carilah tempat praktek dan dokter gigi yang kids friendly agar anak mempunyai pengalaman yang baik ketika berkunjung kesana agar ketika saatnya pergi berkunjung lagi ia tidak ketakutan karena Seharusnya kunjungan ke dokter gigi dilakukan per 6 bulan sekali, namun bila tidak memungkinkan setidaknya setahun sekali.



7. Tidak melarang anak makan manis

Sebagai bentuk apresiasi karena Zaidan selalu rajin sikat gigi, saya dan ayahnya memang tidak melarangnya untuk makan yang manis seperti coklat, permen atau pun ice cream namun kami tetap membatasi konsumsinya dengan mengingatkan bahayanya untuk gigi bila terlalu banyak ataupun sering makan yang manis-manis.

Bahkan kami sebulan sekali ketika belanja bulanan justru membelikannya coklat, permen dan ice cream dengan jumlah sedikit untuk persedian agar ia tidak minta jajan juga untuk membeli makanan tersebut, jadi bila jajanan tersebut sudah habis, iya harus menunggu lagi bulan berikutnya ketika kami belikan.

Bagaimana bila kami pergi berjalan-jalan ? Biasanya kami memberikannya pilihan hanya salah satu saja yang ia boleh makan coklat, permen atau ice cream, biasanya juga Zaidan memilih untuk makan ice cream daripada coklat dan permen.


Sepengalaman saya mengajarkan anak untuk rajin sikat gigi memang benar-benar butuh kesabaran dan konsistensi jadi kita sebagai orang tua, antara ayah dan bunda benar-benar harus bekerja sama untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan kita.

Dari membuat jadwal jam sikat gigi ternyata saya pun jadi mengajari Zaidan jam tidur di malam hari, namun namanya anak-anak kadang pun tidak bisa dipaksakan untuk jam tidur di jam tersebut, karenanya saya yang tidak bisa tidur larut sangat mengandalkan ayahnya bilamana Zaidan sedang susah untuk diajak tidur.

Sekarang pun Zaidan lebih sering pergi menyikat gigi bersama ayahnya karena kebetulan saya lebih sering mengurusi adiknya, tapi karena sudah biasa menyikat gigi dengan ayah ataupun bundanya, tidak ada ketergantungan harus dengan salah satu dari kami saja yang berakhir dengan alasan untuk Zaidan menolak atau bermalas-malasan menyikat gigi.

Semoga tips dari pengalaman pribadi saya bersama Zaidan ini dapat membantu juga ayah dan bunda agar anak rajin sikat gigi juga.

Selamat mencoba.

Komentar

  1. Satu-satunya yang belum saya lakukan adalah pergi ke dokter gigi huhu. Kalo sikat giginya, Alhamdulillah anak-anak saya juga sudah rajin setiap hari. Tinggal bawa ke dokter gigi nih yang maju mundur terus. Adaaa aja halangannya :(

    BalasHapus
  2. Hehehe, saya juga gak terlalu mengekang anak urusan makan makanan manis, tapi konsekuensinya ya harus mau gosok gigi dan setiap periode mau diajak ke dokter gigi. Nah urusan gosok gigi, kalau belanja gitu saya biarin dia milih pasta gigi dan sikat yang dimau. Jadi harus konsisten untuk dipakai

    BalasHapus
  3. Setuju sama tips-tips di atas.

    Kayaknya bagian yang belum kami lakukan adalah memberikan odol dan sikat gigi aneka rupa. Pikir aku, sikat gigi ya cukup satu aja 😂 makanya kadang-kadang anak kayak bosan gitu kali ya.

    BalasHapus
  4. Nah pengalaman kedua anak saya bisa berbeda nih, yang sulung itu nggak doyan permen. Tapi giginya gampang geripis, kata dokter karena waktu kecil beberapa kali minum obat antibiotik. Adiknya sendiri yang seneng makan permen malah giginya bagus. Keduanya saya ajak rutin sikat gigi dua kali sehari, termasuk malam sebelum tidur.

    BalasHapus
  5. kalau anakku masih belum konsisten sikat giginya makanya giginya sekarang banyak yang bolong. huhu ini salah emaknya sih yang nggak terlalu rajin nyikatin giginya.

    BalasHapus
  6. Aku pas masih kecil juga ga rajin sikat gigi. Mungkin karena orang tua nggak menjalankan point2 yang mbak sarankan itu.

    Jadi tahu besok harus gimana kalau udah punya si kecil. Bermanfaat banget tips nya mbakkkk

    BalasHapus
  7. Wah bagus ini tips-nya buat anak yang selalu nanya terlalu detil soal pentingnya sikat gigi dan bahaya kalau misal malas gosok gigi

    BalasHapus
  8. Waaah turut senang liat senyum manisnya. Apalagi liat giginya rapih dan bersiiih banget, hehehe.

    Orang tua emang berperan banget ya dalam membangun kebiasaan, apalagi buat anak-anak. Kalo misalnya anak sampe punya gigi cokelat dan ancur, itu bisa dibilang sebagian besar ya kesalahan orang tuanya juga ngebiarin jajan macem macem terus.

    BalasHapus
  9. Memang paling penting untuk merawat gigi sedari dini, karena gigi merupakan salah satu organ tubuh yang penting juga kan ya.
    Kayak aku gini, punya gingsul jadi susah buat membuka plastik pakai gigi. Karena giginya ga terlalu mengigit

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca postingan ini dan meninggalkan jejak komentar yang baik, semua komentar akan di moderasi terlebih dahulu oleh penulis.

Formulir Kontak