Maya Rumi

"todays little moments become tommorows precious memories"

Cara Melindungi Anak Yang Harus Belajar Di Luar Rumah Selama New Normal



Sejak pertengan bulan juli ini Zaidan sudah mulai belajar lagi diluar rumah. Saya mendaftarkannya pada sebuah tempat belajar untuk mengikuti les membaca, menulis dan berhitung (calistung) yang diadakan sebanyak 3 kali dalam seminggu.
Pasti banyak dari orang tua terutama ibu-ibu nih yang mempertanyakan keputusan saya karena, Kok berani mengizinkan anak keluar rumah ? Ikutan les lagi, yang pastinya tidak akan terhindari untuk bertatap muka dengan gurunya maupun temannya.

⁣Padahal seperti yang kita semua tahu walau new normal telah diberlakukan pandemik corona virus masih belum berakhir bahkan beberapa hari terakhir di bulan Juli ini angka korban yang menderita masih naik terus setiap hari dan beberapa kali bahkan memecahkan rekor dunia saking banyaknya yang terkena paparan covid19 ini.
Hal tersebut saya lakukan bukan karena sok-sok-an yah apalagi terbawa arus oleh orang-orang yang mulai banyak ramai beraktivitas dimana-mana, karena sudah denial atau bosan hampir empat bulan dirumah saja. Melainkan sudah dengan pertimbangan dan juga persiapan yang telah saya diskusikan bersama dengan ayahnya Zaidan.

Jadi di tahun 2020 ini Zaidan yang genap berusia 6 tahun dibulan juni lalu sudah lulus dari pendidikan di taman kanak-kanak. Namun karena saat ini masih di tengah kondisi pandemik akhirnya saya dan ayahnya berkeputusan menunda untuk melanjutkan belajarnya di sekolah dasar dan kita pikir bisalah belajar dari rumah saja, bergantian saya dan ayahnya yang mengajar.

Melakukan penundaan sekolah tapi kok malah memilih mengikutsertakan anak untuk les ?

Dengan usia yang pas sekali 6 tahun di ajaran tahun 2020-2021 ini, Zaidan sudah pasti di tolak untuk masuk ke sekolah dasar negri yang oleh pemerintah saja sudah di wajibkan berusia minimum 7 tahun, ternyata di sekolah swasta yang menjadi pilihan kami pun, Zaidan belum bisa kami daftarkan karena minimum usianya adalah 6.5 tahun sekalipun hasil tes akademisnya bagus.

Awalnya kan baik saya dan ayahnya sama-sama work form home, bahkan ayahnya kalau tiba jadwal work from home malah jadi libur karena memang tidak memungkinkan untuk ia melakukan pekerjaannya dari rumah. Kalau saya sendiri yang mengajar saya tidak menyanggupi karena saat work from home saya pun sekaligus mengasuh dan mengasihi adik Zaidan yang baru berusia 10 bulan.

Diluar dugaan, perbulan Juni 2020 baik saya maupun ayahnya Zaidan ternyata sudah mulai kembali bekerja di kantor. Bahkan ayahnya Zaidan sudah normal bekerja dari hari senin sampai sabtu seperti dulu sebelum masa pandemik, namun untuk kantor saya masih memberlakukan bekerja dengan jadwal kerja fifty-fifty untuk work form office dan work from home.

Dengan kondisi tersebut kami berfikir tidak mungkin bila kami harus mengajar Zaidan walaupun secara bergantian hasilnya pasti tidak maksimal apalagi diantara kami tidak ada yang punya basic menjadi pengajar, kami pun menjadi khawatir bilamana Zaidan akan lupa dengan pelajaran-pelajaran yang telah ia dapatkan dari sekolahnya.
Pertimbangan pemilihan Tempat Les untuk anak

Setelah kami putuskan Zaidan untuk mengikuti les, pr selanjutnya adalah memilih tempat les tersebut karena kami pun tidak mau asal saja memilih tempat belajar untuk Zaidan apalagi di masa new normal seperti sekarang ini dan yang menjadi faktor penting dari memilih tempat les untuk zaidan karena telah memberlakukan protokol kesehatan yang ketat seperti :
  1. Pengajar dan murid wajib menggunakan masker dan face shield selama proses belajar berlangsung
  2. Pengajar membuat pola letak tempat duduk yang berjarak dengan murid dan antar murid
  3. Membatasi jumlah murid yang ikut kelas, maksimal hanya 3 anak setiap pertemuan.
  4. Mempersingkat waktu pertemuan belajar menjadi 45 menit sebelumnya 1 jam
  5. Membersihkan meja-meja dengan cairan disinfektan
  6. Melakukan penyemprotan dengan air disinfektan secara berkala
  7. Jadwal kelas bisa mengikuti jadwal wfh orang tua jadi bisa antar jemput tanpa harus sewa ojek⁣

Walaupun dari pihak tempat les telah memberlakukan protokol kesehatan yang ketat tetap saja yah sebagai orang tua saya khwatir sekali apalagi anak-anak seperti Zaidan walau sudah tahu apa itu  penyakit dari virus corona, tahu juga bahayanya namun belum dapat mengontrol dirinya dengan baik.

Terutama untuk menghindari hal-hal seperti tidak melepaskan masker atau faceshield selama belajar, tidak memegang area wajah sering-sering ataupun tidak memegang benda-benda selain buku dan alat tulis. Yang terjadi justru Zaidan sering mengeluh karena tidak nyaman harus memakai masker dan face shield terus menerus selama proses belajar.

Untuk menyiasati hal tersebut sekaligus untuk memberinya motivasi saya membelikannya beberapa topi sebagai hadiah. Topi-topi yang telah di modifikasi fungsinya ini, saya beli di online shop yang tidak sengaja saya lihat iklannya di instagram. Awalnya saya tertarik dengan produk super-visor masker yang ditawarkan, ternyata ada produk lain yang juga memang sejak lama ingin saya beli juga untuk Zaidan.

Rekomendasi Produk Cotton Tail Store

Selama pandemik ini produk yang paling sering saya beli adalah masker, begitu juga dengan masker untuk Zaidan namun masih belum menemukan yang sesuai dengan yang dia suka, makanya saya mencari sekali itu super-visor masker yaitu masker yang dibagian atasnya dijahitkan visor untuk menutup mata, jadi tidak perlu repot-repot menggunakan face shield dan masker.





Akhirnya ketemulah yang saya cari di instagram @Cottontailstore, bahagianya lagi ternyata mereka juga memproduksi topi yang dilengkapi dengan visor juga seperti Cap visor dan Hat Visor. Jadi makin-makin deh saya menyukai dari produk Cotton Tail Store :
  • Motifnya beragam dan sangat disukai anak-anak, untuk laki-laki ada dinosaurus, transportation, robot, dll. Sementara untuk perempuan motifnya lebih menggemaskan lagi ada pony, mermaid, rainbow, dll. Selain itu ada juga yang tanpa motif namun dengan warna pastel yang cantik.
  • Tersedia semua ukuran untuk anak hingga orang dewasa, jadi bisa kompakan pakai yang sama, bahkan untuk Cap visor juga tersedia untuk ukuran bayi.
  • Memiliki varian model : Masker, Super-visor masker, Cap visor dan Hat visor disesuaikan dengan kebutuhan pemakai.
  • Bahan yang berkualitas baik, untuk super-visor masker terdiri dari 3 ply non surgical fabric-mask. bagian dalam pun sangat lembut karena 100% dari bahan katun, sementara untuk bagian luar bahan nylon water repellent yang menolak air masuk.  Untuk topi-topi selain bahanya bagus, cetakan gambar juga tak kalah bagusnya.
  • Mudah dalam perawatan, untuk topi cukup di cuci tangan dan di jemur saja, untuk visor di bersihkan dengan cairan disinfektan.
  • Untuk harga menurut saya juga sesuai dengan kualitas produknya, super-visor masker seharga 70 ribu, Hatvisor 160 ribu dan Capvisor 95 ribu rupiah.
Produk cotton tail ini saya pesan melalui website-nya www.cottontailstore.com, karena banyak sekali peminatnya jadi semua produknya adalah preorder harus menunggu dulu selama 2 minggu. Namun harusnya baru di kirim minggu ini, ternyata sudah datang lebih dahulu dan customer carenya juga fast response sekali.

Selama masa new normal ini kita harus mengikuti protokol kesehatan yang lebih ketat dari sebelumnya termasuk juga anak-anak dan berdasarkan pengalaman saya selama ini agak sulit membiasakan Zaidan untuk menggunakan pelindung pada bagian wajah.

Makanya saya menjatuhkan pilihan pada produk cotton tail yang memang mengutamakan kenyamanan untuk melindungi wajah terutama bila dipakai anak-anak ketika mereka terpaksa beraktivitas diluar rumah dan harus menggunakan sesuatu pada bagian wajah mereka.

Happy Shopping.






loph,
Maya Rumi

Komentar

  1. Bagus bagus yah apa lagi Ada motif Dino nya, segera aaah PO

    BalasHapus
  2. anak saya belajar di kantor mba, krn ga ada yg ngasuh kalau di rumah, kami berdua bekerja soalnya :(

    BalasHapus
  3. selama pandemi ini, saudara saya yang punya anak kecil-kecil semuanya dikurung di rumah ehhehe, tapi kasihan mereka kayak bosan gitu, akhirnya kalau keluar selalu didampingi dan hanya boleh main sekitar rumah aja. lihat face shield-nya bisa aku rekomendasiin ke sodaraku ini aja, biar anaknya bebas main dengan menggunakan pakai face shield ini

    BalasHapus
  4. aaaa lucu-lucu banget mba face shieldnya! anak-anak mesti dikasih face shield yang lucu-lucu biar mau pake, kalau yang biasa suka malas merekanya.

    BalasHapus
  5. Makasih tipsnya kakak. Aku juga uda beli face shield. Semoga anaknya gak drama pas disuru pake 😭

    BalasHapus
  6. yang hatvisor oke punya tuh ya buat dipake di kendaraan umum jd lebih kerasa aman gitu

    BalasHapus
  7. Topinya lucu-lucu banget..
    Yang penting adalah perlindungan maksimal yang sudah kita fasilitasi untuk anak-anak yaa, kak.

    Btw,
    Zaidan paling nyaman pakai bentuk topi yang mana, kak?

    BalasHapus
  8. Ini beneran gemesh banget masker sama topinya, ada yang ukuran dewasa? Kemaren sempat hunting tapi kehabisan terus

    BalasHapus
  9. Harus ekstra hati-hati ya mbak. Anak-anak harus dibekali dengan pengetahuan yang mumpuni terkait dengan kondisi sekarang. Biar lebih aware dan selalu peduli.

    BalasHapus
  10. Cakep banget nih asesoris asesoris buat anak untuk menghadapi the new normal. Anakku belum pakai face shield sih tapi. Penasaran gimana reaksi dia kalau pakai topi + face shield kaya diatas.

    BalasHapus
  11. Memang perlu banget ini Mba, kita mempersiapkan peralatan 'tempur' untuk anak yang mulai masuk kelas offline selama masa pandemi ini. Tapi anak aku masih online sih ini sekolahnya

    BalasHapus
  12. biasa aku pakau hatvisor untuk keponakan karena selain melindungi, desain dan style nya juga kece banget :D stay safe and stay healthy ya Bun!

    BalasHapus
  13. Waah, produk dan variasinya lengkap banget ya. Aku sendiri sudah menyediakan face shield dan masker tapi yang polos-polos aja nih buat anak. NGeliat koleksi Cotton Tail koq jadi naksir, hehehe.

    BalasHapus
  14. Produk maskernya lucu banget buat anak. Cocoklah kalau semisal anak butuh ikut keluar..

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca postingan ini dan meninggalkan jejak komentar yang baik, semua komentar akan di moderasi terlebih dahulu oleh penulis.

Formulir Kontak