Sejak selesainya masa cuti melahirkan selama tiga bulan saya pun kembali kekantor. Saya dan pak suami sepakat untuk memilih mempekerjakan seseorang untuk mengasuh dan menjaga anak kami ketika hari kerja.
Inilah pilihan yang sangat berat untuk semua ibu bekerja ketika hari pertama harus kembali kekantor dan terpaksa meninggalkan bayi kecilnya untuk di asuh bersama dengan orang lain
Dilema yang menjadi moment mellow tersebut pun akhirnya terlalui, sekarang anak saya sudah menginjak usia 5 tahun. Drama bunda pergi kerja kekantor bukannya sudah tidak ada yah, masih ada sampai sekarang hanya frekuensinya yang berkurang.
Ternyata setelah moment mellow yang menjadi drama itu berakhir ada moment lain yang membuat saya sebagai working mom menjadi dilema.
Dilema yang juga sama beratnya seperti hari pertama kekantor setelah masa cuti melahirkan berakhir. Dilema yang membuat ibu bekerja berharap bisa menjadi amuba sehingga bisa membelah diri.
Sebagian dirinya bisa menyelesaikan segala deadline pekerjaan dikantor dan sebagian lagi bisa berada dirumah untuk menjaga dan mencurahkan perhatian serta kasih sayang agar anak bisa segera sehat dan pulih kondisinya.
Yups, ANAK SAKIT adalah dilema terbesar untuk semua ibu bekerja walaupun sakitnya hanya sakit flu. Para orang tua pasti tahu sekali bila anak-anak sering terjangkiti penyakit flu karena penyakit tersebut mudah menyebar di kalangan anak-anak seperti di sekolah, melalui bersin, batuk, kontak dengan barang-barang yang sudah tersentuh atau terkontaminasi virus flu, sehingga kemudian sering dianggap penyakit sepele.
Bahkan saya dan pak suami dari anak masih bayi hingga sekarang sudah sekolah TK, sepakat untuk tidak membawa anak berobat ke dokter bila hanya terkena flu.
Kami tetap memberikan obat secara teratur tapi hanya obat luar, seperti balsem khusus anak yang di oleskan pada dada dan punggung setelah mandi pagi, mandi sore dan menjelang akan tidur di malam hari.
Lalu menjaga makanan dan minuman yang di konsumsi, biasanya menghindari yang dingin dan digoreng serta menambahkan dengan perhatian dan kasih sayang yang lebih daripada biasanya (lebih memanjakan) agar flu lekas sembuh dan anak bisa segera beraktivitas lagi.
... dan bunda bisa kembali bekerja di kantor tanpa dilema.
Cara tersebut memang berhasil namun butuh waktu yang lama dan terus berulang, sementara saya tidak mungkin meminta izin terus menerus ke kantor dan tidak bisa juga mengambil cuti mendadak, apalagi bila pekerjaan sedang penuh deadline.
Tidak benar-benar menjadi solusi ketika anak terserang flu, jadi sampai sekarang masih mencari jalan keluar yang terbaiknya, apalagi sekarang anak sudah mulai masuk lingkungan sekolah.
***
Hari sabtu lalu (27/7) bertempat di Kembang Kencur, Pejaten Jakarta Selatan. Senang sekali saya dapat menghadiri undangan dari The Urban Mama (TUM) dia acara #TUMBloggersMeetUp "Back To School" #Kenapaharusvaksin.
Turut hadir dalam acara tersebut adalah dr Atilla Dewanti Sp.A (K) sebagai nara sumber pemberi materi dan Maya Septa seorang artis yang telah memiliki 3 orang anak.
Secara kebetulan sekali sekitar dua minggu lalu anak-anak pun baru mulai aktif kembali belajar disekolah. Hari itu event tersebut khusus membahas vaksin flu, Jadi saya tidak ingin melewatkan informasi yang akan diberikan.
Dari materi yang dipresentasikan oleh dr Atilla Dewanti Sp.A (K) yang siang itu hadir sebagai pengisi acara. Bila selama ini saya hanya tahu flu (disebut juga dengan common flu) adalah penyakit pernapasan ringan namun mudah menular yang disebabkan oleh virus influenza yang menginfeksi hidung, tenggorokan dan paru-paru.
Fakta barunya adalah ada jenis flu yang kedua yang berbahaya, yaitu flu atau influenza yang menghinggapi anak-anak hingga dapat menimbulkan berbagai komplikasi, berisiko tinggi seperti sinus hingga infeksi paru-paru seperti pneumonia dan bronchitis. Belum lagi ditambah dengan sistem kekebalan tubuh anak yang belum terbentuk sempurna hingga menyebabkan kematian, terutama untuk anak-anak berusia dibawah 5 tahun.
Penelitian lainnya dari Centers For Disease Control and Prevention memperkirakan bila setiap tahun di rumah sakit di Amerika Serikat, ada sekitar 7000 sampai 26.000 anak-anak dibawah usia 5 tahun telah dirawat karena Influenza. Anak-anak akan sangat mudah terjangkiti penularan flu dilingkungan sekolah dimana tingkat kebersihannya kurang terjamin.
Flu dapat menyebar melalui percikan ludah akibat kontak langsung dari seseorang yang sudah lebih dulu terinfeksi ataupun bersin dengan menyentuh sesuatu yang telah terkontaminasi virus flu dan kemudian menyentuh mulut, mata ataupun hidung.
Ditambahkan sharing pengalaman dari Maya Septa, yang membenarkan bila penularan flu di sekolah yang paling mudah terjadi adalah ketika ada satu anak yang bersin atau batuk lalu melakukan kontak dengan barang-barang dan ada anak lain yang menyentuh barang-barang tersebut maka anak tersebut dalam waktu singkat akan terkontaminasi virus flu.
Seseorang yang terkontaminasi virus influenza dapat menularkan virus tersebut kepada orang lain hanya dalam waktu 1 hari sampai dengan 5-7 hari setelahnya. Jadi bila saat ini anak-anak menunjukkan gejala seperti :
- demam mencapai suhu 39.4 celcius sampai 40.5 celcius
- nyeri di badan
- sakit kepala
- sakit tenggorokan
- batuk yang semakin parah
- merasa kelelahan
- pilek dan hidung mampet
Segera bawa anak ke dokter dan lakukan pemeriksaan lebih lanjut dan dr Atilla Dewanti Sp.A (K) merekomendasikan agar orang tua memberikan vaksin flu, terutama bila anak telah berusia 6 bulan ke atas. Vaksin flu diberikan setahun sekali dan bermanfaat untuk melindungi terhadap anggota keluarga sendiri dan orang lain dan mengurangi resiko terkena flu dan komplikasinya
Vaksin flu adalah pencegahan terbaik karena dibuat dengan menggunakan langkah-langkah keamanan dan produksi yang ketat, bahkan jutaan orang telah aman menerima vaksin flu selama beberapa dekade, selain itu vaksin flu juga sudah mendapatkan sertifikasi halal dan biasanya diwajibkan oleh pemerintah penggunaannya bagi mereka yang akan menjalahkan ibadah umroh dan haji.
Selain melakukan vaksinasi flu, kita sebagai orang tua perlu juga melakukan sesering mungkin sounding kepada anak-anak untuk membatasi kontak dengan teman-teman atau siapapun di sekolah yang terkontaminasi virus influenza, menjaga kebersihan dengan selalu mencuci tangan dengan sabun dan air hangat, jika tidak ada sabun dan air bisa menggunakan antiseptik berbasis alkohol.
Selesai dengan materi presentasi, acara pun dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, dari sesi inilah saya semakin yakin untuk memberikan vaksin flu pada anak saya, karena untuk saya yang belum pernah mencoba penggunaan vaksin flu, pengalaman yang dibagi oleh orang lain terutama ibu-ibu sangat membantu untuk informasi yang lebih berimbang.
Sebagai penutup dr Atilla Dewanti Sp.A (K) juga menginformasikan untuk efek samping dari penggunaan vaksin flu juga, yang hasilnya tidak mengkhawatirkan karena ini adalah vaksin seperti halnya vaksin wajib yang kita berikan untuk bayi hingga anak-anak.
Hari ini rasanya tenang sekali setelah mengetahui vaksin flu dengan sangat lengkap dan langsung dari nara sumbernya, dapat ilmu yang tidak hanya bermanfaat tapi juga mencerahkan karena sudah tahu jawabannya bila kemudian anak terkena flu cara terbaiknya adalah diberikan vaksin flu. kalau sudah begini saya dan anak saya siap #LawanFluDiSekolah karena vaksin flu #4betterprotection.
Untuk informasi lebih lengkap, ayah dan bunda bisa memfollow akun instagram @kenapaharusvaksin ada banyak sekali informasi yang diberikan mengenai seputar virus influenza dan vaksin flu.
salam sehat
loph,
Maya Rumi