Sejak tahu bila Perpustakaan Nasional Republik Indonesia akan reopening di Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Sejak itu saya ingin sekali datang kesana, walaupun letaknya tidak jauh dari kantor tapi selalu saja tidak ada kesempatan untuk berkunjung.
Hingga akhirnya saya datang kesana bersama zaidan ketika kami mengikuti playdate dari komunitas Familygoers : Visit Perpustakaan Nasional dan Book Charity di bulan Juni lalu, tepatnya tanggal 30 Juni 2018.
![]() |
Perpusnas |
Sekitar jam 9 pagi kami sudah tiba di sana, karena ini kunjungan pertama kali, saya benar-benar takut nyasar, padahal sih datangnya dengan gojek juga dan abang gojek sudah meyakinkan kalau ia tahu tempatnya. Jadi Perpusnas ini terletak di sebelah kantor Pemda DKI, sangat strategis dan mudah di tuju dengan kendaraan umum. Untuk yang naik busway tinggal turun di halte Balai Kota lalu jalan kaki sekitar 5 menit bila menggunakan transportasi kereta bisa turun di St. Gambir sementara bila menggunakan KRL bisa turun di St. Gondangdia lalu lanjut dengan ojek online atau bajaj.
Untuk memasuki gedung Perpusnas kita akan memasuki sebuah rumah berarsitektur betawi kuno terlebih dahulu sebelumnya kita juga harus melewati bagian pemeriksaan. Di dalam rumah tersebut terdapat beberapa ruangan yang menampilkan perjalanan kepustakaan, koleksi sejarah perpustakaan Indonesia dan ada juga seni instalasi yang menarik perhatian, saya dan zaidan pun berkeliling untuk melihat-lihat ditempat tersebut.
![]() |
Perpusnas |
![]() |
Perpusnas |
![]() |
Perpusnas |
![]() |
Perpusnas |
![]() |
Perpusnas |
![]() |
Perpusnas |
![]() |
Perpusnas |
![]() |
Perpusnas |
Keluar dari rumah tersebut kita akan dapat langsung melihat Gedung Perpusnas yang disebut-sebut sebagai gedung Perpustakaan tertinggi di dunia dengan 24 lantai. Bangunan luarnya terlihat mengagumkan dan begitu masuk ke dalam lobinya lebih terkagum-kagum lagi karena ada sebuah rak yang sangat tinggi sekitar 5 lantai berisi buku-buku.
![]() |
Perpusnas |
![]() |
Perpusnas |
Karena kedatangan saya dan Zaidan ke Perpusnas terhitung sebagai kunjungan grup, kami di ajak oleh karyawan Perpusnas dan Tim Familygoers Community untuk berkumpul ke Auditorium yang ada di lantai 2, kesan mewah langsung terasa begitu memasuki ruangan ini. Di Auditorium kami di putarkan tayangan tentang sejarah singkat dari Perpustakaan Nasional Indonesia.
![]() |
auditorium perpusnas |
![]() |
auditorium perpusnas |
Kunjungan pun dilanjutkan ke lantai 7, yaitu lantai yang di khususkan untuk anak-anak, lansia dan difabel, selantai tapi beda ruangan yah. Wuah sangat menyenangkan sekali Perpusnas untuk anak-anak ini, selain bisa menemukan banyak sekali koleksi buku anak, tempatnya pun sangat nyaman, di design tidak seperti perpustakaan tapi seperti ruangan bermain anak-anak dengan lemari-lemari rendah untuk berbagai buku, terdapat banyak pilihan tempat untuk kita bisa membaca dengan santai, oiya ada wifi juga loh disini.
![]() |
perpusnas lantai 7 |
![]() |
perpusnas lantai 7 |
![]() |
perpusnas lantai 7 |
![]() |
perpusnas lantai 7 |
![]() |
perpusnas lantai 7 |
![]() |
perpusnas lantai 7 |
![]() |
perpusnas lantai 7 |
![]() |
perpusnas lantai 7 |
![]() |
perpusnas lantai 7 |
![]() |
perpusnas lantai 7 |
![]() |
perpusnas lantai 7 |
Selain terdapat banyak sekali koleksi buku-buku, di dalam ruangan juga ada sebuah panggung kecil yang dapat digunakan untuk pertunjukan. Hari itu dari Familygoers mengundang kak Rika Endang Triyani untuk mendongeng dan dari Perpusnas ada Kak Rakhim yang melakukan pertunjukan sulap.
![]() |
perpusnas lantai 7 |
![]() |
perpusnas lantai 7 |
Setelah selesai acara, saya dan zaidan pun mampir juga ke lantai paling atas gedung Perpusnas, penasaran karena katanya bisa melihat sekeliling Jakarta dari ketinggian. Lantai paling atas ini disebut dengan Executive Lounge, disini terdapat banyak sekali sofa-sofa yang nyaman yang dapat kita gunakan untuk membaca atau bisa juga untuk kerja, atau mengerjakan tugas kuliah.
Nah diluar Executive Lounge di sebelah kanan dan kiri terdapat Observation Deck, waktu yang enak untuk kesini sih sebenarnya sore hari yah, karena tidak panas jadi kita bisa santai menikmati pemandangan atau kita bisa foto-foto dengan berlatar belakang Monas ataupun gedung-gedung pencakar langit yang terlihat indah sekali.
![]() |
perpusnas lantai 24 |
![]() |
perpusnas observation deck |
![]() |
perpusnas observation deck |
![]() |
perpusnas executive lounge |
![]() |
perpusnas executive lounge |
![]() |
perpusnas executive lounge |
![]() |
perpusnas executive lounge |
Secara keseluruhan, rasanya puas dan senang sekali bisa datang ke Perpusnas hari itu. Sesuai dengan ekspektasi, terutama untuk perpustakaan anak yah, benar-benar di buat memang untuk mereka bahkan ketika saya dan Zaidan masuk ke toilet anaknya pun terdapat toilet khusus yang lebih kecil yang memang untuk penggunaan bagi anak-anak... dan masih ingin explor lagi ke lantai lainnya, katanya sih kantin yang berada di lantai 4 pun menjual aneka makanan yang enak-enak. Sebenarnya di lobi pun ada juga cafe kecil, namun hanya menjual roti dan kopi saja.
Yuk yang belum pernah ke Perpusnas bisa cobain datang kesana, buka setiap hari loh termasuk weekend, hanya tutup di hari libur nasional. Biar nggak lupa cek deh jam layanannya yang dibawah ini biar bisa mengagendakan kedatangan bersama teman, pacar ataupun keluarga.
![]() |
perpusnas jam layanan |
![]() |
perpusnas observation deck |
![]() |
perpusnas observation deck |
loph,
Maya Rumi