3 Tips FOKUS Untuk Pengasuhan & Pekerjaan Dari Buku Minimalis Parenting
Februari 07, 2021Yeay akhirnya saya membaca buku lagi setelah setahun cuti membaca buku. Ada dua perasaan yang secara tak terduga menghampiri. Pertama merasa aneh karena kembali memegang buku, terutama karena saya membawanya kemana-mana karena biasanya hp yang selalu ada digenggaman tapi kali ini buku.
Kedua masih dapat merasakan hadirnya perasaan nikmat karena membaca apalagi dengan kondisi nggak mau melepas bukunya karena sudah terlanjur baca dan jadi membuat penasaran sama cerita lanjutannya.
Buku yang saya baca berjudul "Minimalist Parenting" karya Christine Koh dan Asha Dornfest. Buku yang telah di terjemahkan dalam bahasa indonesia ini saya beli preorder di @birupinkstore. Ketertarikan saya untuk membeli buku ini karena membaca tagline dari bukunya yaitu "menyederhanakan hidup, menikmati pengasuhan"
Setelah mempunyai dua anak sesungguhnya saya tidak dapat lagi menikmati pengasuhan. Lebih banyak dan lebih sering lagi mengalami stress terlebih dengan kondisi pandemi ini, dimana pekerjaan kantor lebih banyak dilakukan dirumah (wfh) jadilah double trouble.
Anak pertama saya Zaidan tengah berada di fase malas se malas malasnya anak kecil. He just want to playing his tablet anytime, anywhere. Padahal di usia 6 tahunnya ini dia punya banyak kegiatan yang harus dilakukan diantarnya adalah mengikuti beberapa les bahasa yaitu bahasa inggris dan bahasa arab juga calistung.
Anak kedua, Zeanissa berusia 17 bulan tengah berada di fase sangat kepo. Segala hal di coba atau dimasukkan ke dalam mulutnya dan ketika tidak dibolehkan atau dilarang, ia akan mengambek dengan nangis sampai kadang guling-guling.
Setelah membaca buku Minimalist Parenting sebanyak dua bab saya mendapatkan inside baru untuk lebih fokus dalam waktu pengasuhan untuk kedua anak saya tersebut dan tetap dapat menyeimbangkan waktu untuk pekerjaan kantor yang harus di selesaikan.
1. Kenali Tata Waktu Versi Diri Sendiri
Ada 6 pertanyaan yang diajukan dalam buku Minimalist Parenting, semua pertanyaan tersebut harus kita jawab agar dapat membantu kita mengenali tata waktu versi diri kita sendiri jadi tidak ada yang benar dan salah karena itu semua sesuai dengan kenyamanan diri kita ketika mengatur atau membagi waktu.
- Apakah anda tipe orang yang suka bekerja dengan jadwal atau yang fleksibel dan spontan ?
- Rutinitas yang terjadwal membuat anda senang atau stress ?
- Teman atau orang yang dekat dengan anda mengenal anda sebagai orang yang tepat waktu ? bagaimana menurut diri anda sendiri ? seberapa besar kepedulian anda tentang tepat waktu atau tidak ?
- Apakah anda termasuk orang yang mudah berpindah dari satu tugas ke tugas lainnya ? atau harus ada jeda untuk bernafas sesaat ?
- Hari libur yang ideal adalah : yang sudah terjadwal kegiatannya atau yang sambil jalan saja ?
- lebih senang menghabiskan waktu dengan orang lain atau sendirian ? bagaimana pertimbangannya ?
2. Kenali Waktu Emas
Hal ini yang baru saya sadari setelah membaca buku Minimalist Parenting dulu sebelum pandemi waktu emas saya adalah pagi hari namun ternyata setelah pandemi kondisi berubah, waktu emas saya adalah malam hari.
Saya sempat denial dengan kondisi tersebut karena selama ini saya termasuk orang yang tidak dapat tidur terlalu larut, walaupun sudah punya anak jam tidur saya tetap tidak berubah paling telat di jam 9 malam, jadi bila sudah jam segitu anak-anak belum juga tidur, tugas ayahnya adalah menemani mereka sementara saya harus tidur.
Namun ternyata dengan lebih banyak waktu dirumah saja membuat saya tidak terlalu lelah lagi seperti biasanya yang saya harus ke kantor dan menghadapi selain banyak pekerjaan juga harus berjibaku di jalan dengan kemacetan.
Mengenali waktu emas itu penting sekali, ibaratkan diri kita adalah handphone karena dari sinilah kita bisa tahu energi kita paling full atau mendekati lowbat itu kapan, sehingga kita bisa mendorong diri kita untuk menyelesaikan lebih banyak kegiatan ketika waktu energi kita sedang banyak-banyaknya dan ketika sudah lowbat kita bisa kurangi kegiatan kita.
Untuk itu kita bisa mempertimbangkan 3 hal berikut :
- Ketika kita butuh me time kita lebih memilih bangun lebih pagi atau tidur lebih malam ?
- Waktu paling powerfull diri kita dalam satu hari ?
- Waktu paling drop setiap hari ?
0 comments
Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca postingan ini dan meninggalkan jejak komentar yang baik, semua komentar akan di moderasi terlebih dahulu oleh penulis.