Maya Rumi

"todays little moments become tommorows precious memories"

Cerita Manis Ragusa Es Krim Italia

Ragusa Es Krim adalah salah satu tempat bersejarah untuk saya dan pasangan. Bermula dari cerita keinginan saya sekitar 13 tahun lalu kepadanya, untuk bisa datang mencicipi secara langsung, namun nggak tahu dimana lokasinya.

Sebagai pacar yang lagi bucin-bucinnya akhirnya si mas pacar yang sekarang sudah menjadi pak suami ini pun mencarikan lokasinya.

Hingga pada suatu hari ia memberikan kejutan dengan membawa saya ke Ragusa Es Krim, dari kedatangan pertama kali kami kesini sampai akhirnya berkali-kali kesini, saya tetap suka dengan Ragusa Es Krim dan yang menjadi favorit tentu saja Spaghetti es krimnya.

Dua hari lalu (18/7) ketika diperjalanan pulang secara tiba-tiba paksu mengajak saya untuk ke Ragusa Es Krim, hari itu ia menjemput saya pulang kerja dikantor dan masih sore, belum lagi jam 5. Tawaran menarik yang tidak bisa dilewatkan apalagi ditolak.

Tak sampai 5 menit kami sudah tiba disana. Ketika kami datang, Ragusa Es Krim tidaklah ramai. Meleset dari dugaan kami berdua, karena terakhir kali kami datang sekitar tahun lalu wuah ramainya sampai antriannya pun memanjang keluar dari pintu masuknya.


Sejarah Ragusa Es Italia

Toko Ragusa Es Krim berada daerah gambir, Jakarta Pusat, tepatnya di Jl Veteran No 10. Letaknya memang agak tersembunyi, namun masih mudah ditemukan karena plang namanya terpasang besar didepan tokonya dan tertulis jelas RAGUSA ES ITALIA.

Toko Ragusa Es Italia
Toko Ragusa Es Italia
Toko Ragusa Es Italia
Toko Ragusa Es Italia
Toko Ragusa Es Italia

Memasuki tokonya yang tak terlalu besar, tata letaknya dari dulu hingga sekarang masih sama, setelah pintu masuk terdapat beberapa meja dimana setiap meja terdiri dari 4 kursi dari rotan, kemudian ada bagian kasir yang menyatu dengan bagian persiapan es krim yang terbuka, sehingga pengunjung dapat melihat prosesnya secara langsung.

Bila melihat dekorasinya yang memasang banyak foto dan gambar, terdapat informasi bila tokonya telah buka sejak tahun 1932 didirikan oleh Ragusa bersaudara yaitu Luigi dan Vicenzo Ragusa.

Toko Ragusa Es Italia

Setelah 10 tahun berjalan kedua pendiri memutuskan untuk kembali ke Italia dan memberikan tokonya kepada salah satu pelayan pilihannya yaitu Bp Guntoro yang hingga kini masih menjadi pemilik dari Ragusa Es Krim.

Awalnya Ragusa Es Krim berjualan di Bandung, kemudian membuka gerai di Jakarta hanya setahun sekali untuk meramaikan acara tahunan di pasar Gambir, yang sekarang lebih dikenal sebagai PRJ.

Dengan perhatian dan antusias yang tinggi dari warga Jakarta, akhirnya Ragusa membuka cabangnya di Jakarta dan sempat memiliki banyak cabang hingga sampai tahun 1998-an cabang Ragusa di Jakarta banyak yang tutup karena kerusuhan dan hingga sekarang menyisakan satu toko saja.


Pilihan Rasa & Harga Ragusa Es Italia

Sebagai toko spesialis es krim, memang sebenarnya hanya menjual es krim saja disini namun ada pilihan beberapa jenis minuman seperti lemon ice tea, orange juice dan beberapa jenis minuman bersoda serta campuran minuman dengan es krim seperti orange float dan coffee ice cream.

Ke Ragusa nggak mencoba untuk menikmati es krimnya yah rugi besar dong, terdapat berbagai jenis pilihan yang membuat kita menitikkan air liur begitu melihatnya.

Spaghetti Ragusa Es Italia
Spaghetti Ragusa Es Italia

Es krim yang menjadi favorit sekali untuk dicoba adalah varian Spaghetti dijual seharga 40 ribu disajikan dalam mangkuk berbentuk oval yang terdiri dari es krim rasa vanilla dengan topping potongan kacang tanah dan sukade serta lelehan coklat.

Rasanya tidak hanya manis tapi agak sedikit asam yang berasal dari sukade, yang merupakan manisan kulit jeruk sitrus yang dipotong berbentuk dadu berukuran kecil, makin terasa enak dengan taburan kacang tanah yang terasa renyah dimulut dan lelehan coklat yang membeku.

Yang paling unik dari spaghetti es krim Ragusa ini karena bentuknya yang memang menyerupai spaghetti, jadi untuk proses pembuatannya menggunakan sebuah alat khusus sehingga menghasilkan es krim yang berbentuk spaghetti yang tidak ada di toko es krim manapun.

Banana Split Ragusa Es Italia
Banana Split Ragusa Es Italia

Favorit es krim lainnya adalah varian Banana Split dijual seharaga 40 ribu, yaitu es krim dengan 3 rasa yaitu vanila, strawberry dan coklat yang pada bagian bawahnya terdapat pisang ambon yang dibelah dua memanjang, kemudian diberi taburan juga dengan kacang tanah, sukade dan lelehan coklat.

Varian Banana split ini menurut saya juga enak, karena pisangnya tidak yang terlalu matang atau masih mentah, tapi pas matangnya masih terasa agak keras ketika digigit sehingga rasanya juga tidak terlalu manis karena manisnya sudah ada dari 3 scoop es krim yang berbeda

Es krim favorit yang terakhir berbentuk potongan seperti roti dijual seharga 35 ribu perpotong, dalam satu potongan ada yang tiga rasa yaitu vanilla, coklat dan strawberry dengan potongan buah kering di bagian dalamnya dan disebut dengan nama :Tutti Frutti 

Kemudian ada juga yang dalam satu potongan dengan 4 rasa yaitu vanilla, coklat, strawberry dan nougat dengan paduan bolu chiffon dibagian dalamnya dan dikenal dengan nama : Cassata Siciliana.

Durian Medan Ragusa Es Italia

Rasa es krim lainnya yang bisa ditemukan dan dijual seharga 20-25 ribu untuk single scoop yaitu : mocca, vanilla, coklat & strawberry, Mint Raisin, Nougat & Durian Medan.

Yang terakhir pilihan es krim campuran yaitu special mix dengan es krim  rasa vanila, strawberry, coklat dan nougat dijual seharga 30 ribu dan coupe de maison yaitu big scoop rasa vanila dan small scoop nougat dengan toping kacang tanah.

menu Ragusa Es Italia

Secara keseluruhan saya sebagai pecinta es krim suka sekali dengan Ragusa ini, karena manisnya ringan, tidak membuat eneg, selain itu yang paling penting es krim disini homemade dari susu asli dan tidak menggunakan pengawet, sehingga memang lebih cepat menjadi cair.

Untuk harganya menurut saya juga sesuai dengan porsinya dan rasanya yang nikmat, kalau ada yang berkomentar tentang harga yang tidak ramah dikantong, kembali kepada penikmatnya karena buat saya kalau saya suka dan cocok dengan rasa es krimnya lalu saya bayar mahal saya tidak akan keberatan sih.


Cerita Viral Ragusa Es Italia

Seperti yang telah saya ceritakan diawal, Ragusa menjadi ramai sekali, lebih ramai daripada sebelumnya, sepertinya kekuatan sosial media juga berimbas pada Ragusa sehingga ada lebih banyak orang yang tertarik ingin datang mencoba salah satu es krim legend di Jakarta ini.

Namun viralnya berita Ragusa Es Krim ini bukan yang baik-baik. Banyak video yang beredar di tiktok memberikan testimoni bilamana ada pelayan diragusa yang nggak ramah, judes sehingga bikin kapok pengunjung untuk datang kembali.

Ternyata pelayan yang dimaksud itulah yang kemarin saya temui di Ragusa, saya tidak tahu pasti apakah perempuan paruh baya yang meminta dipanggil dengan sebutan cici ini pemilik Ragusa Es Krim yang sekarang atau memang hanya pekerja saja disana.

Namun yang pasti beliau sangat ramah, saya dan pak suami diajak mengobrol sampai 2 kali, ketika kami baru datang dan ketika kami akan pulang. Tak hanya dengan kami berdua, beliau juga membuka obrolan dengan pengunjung yang ada dimeja lain, bahkan lebih seru, ramai sekali dengan canda tawa.

Cici yang baju kotak-kotak, Ragusa Es Italia

Beliau pun sedikit curhat kepada kami mengenai viralnya cerita tersebut dan saya yang mendegarnya pun menjadi sedih juga yah, karena menurut pengakuannya, ia justru hanya bersikap tegas dan ingin semua pengunjung dapat terlayani di hari libur yang memang ramai.

Kebanyakan para pengunjung yang datang saat weekend itu ketika harus melakukan order di kasir, masih bingung mau pesan apa, padahal sudah diberikan menu sehingga membuat antrian semakin panjang, nah si cici ini nggak mau membuat pengunjung antri terlalu lama.

Belum lagi karena ruangan tak cukup besar dengan tempat duduk yang juga terbatas jadi membuat pengunjung lainnya yang tengah menikmati es krim secara dine-in merasa tidak nyaman, ini juga hal lainnya yang ingin dihindari oleh si cici.

paksu di kasir Ragusa Es Italia

Kedatangan saya kemarin kan di weekday, ternyata proses order berbeda dengan weekend dimana ketika kita datang langsung antri dikasir untuk melakukan pemesanan dan pembayaran sementara di weekday alurnya adalah kita datang, mencari kursi lalu dikasih menu, setelah memilih menu es krim, kita bisa menikmati dengan santai tanpa diburu-buru baru setelah selesai kita pun melakukan pembayaran.


Kesimpulan

Mengutip omongan dari cici "saya lebih seneng tempat saya nggak viral daripada saya dijelek-jelekin". Saya pikir saya pun akan mengutarakan hal yang sama, karena berpuluh-puluh tahun membangun image baik tiba-tiba rusak.

Hanya karena beberapa orang yang baru datang pertama kali dan menyebarluaskan pengalamannya yang tidak menyenangkan disosial media sehingga mempengaruhi banyak orang lagi, membuat orang yang mungkin ingin mencoba datang jadi meragu untuk datang.

So, untuk teman-teman yang ingin datang kesini, apalagi untuk yang baru pertama kali karena penasaran jangan terlalu percaya dahulu dengan yang banyak dibagikan di sosial media.

Belum tentu juga kita mendapatkan pengalaman yang serupa. Bisa jadi pengalamannya sama dengan saya, makanya balik lagi dan lagi sampai satu dekade lebih, dari pacaran sampai mau punya anak 3 orang.

Berdasarkan pengalaman, saran saya bila ingin benar-benar menikmati cita rasa Ragusa Es Krim datanglah disaat weekday, sangat terasa nyaman sekali disini untuk berlama-lama sambil mengobrol dan berbagi cerita dengan pasangan, teman ataupun keluarga.

Komentar

  1. Uwaah penggila es krim wajib tahu ini, mah, jadi tergiur apalagi sama yang toppingnya banyak. Hemm jadi pengin ke sana, sayangnya jauh. Ala-ala Italia ya es krimnya, banyak lagi toppingnya. Terima kasih informasinya!

    BalasHapus
    Balasan
    1. mba nisa kapan main ke jakarta, kabarin yah, aku traktir cobain es krim disini

      Hapus
  2. udah lama bangeud ngga makan es krim di sini ): emang paling suka banana splitnya. Sama suasananya yang antik. Tapi kalo weekend agak2 kagok kalo mau berlama-lama di sana, ngga enak sama yang antri panjang hehe. Nah spagetti ragusa ini yang belum pernah. Masukin wish list deh...

    BalasHapus
    Balasan
    1. ku kalo wiken justru milih take away aja, krn terlalu penuh jadi gak nyaman untuk santai sambil makan es krim

      Hapus
  3. waktu ada alm Bapak, kami selalu sempatkan sebulan sekali dua kali ke Ragussa. Nah seiring waktu - banyak tempat es krim bermunculan termasuk yang di Planet Hollywood ya - baru deh walls - campina dan lainnya tersedia di mini market akhirnya jadi ngga pernah datang lagi ke sana

    Seingatku, es krim Ragussa yang legend ini aku paling suka yang ada nougat, sukade dan banana split!

    BalasHapus
    Balasan
    1. wuah memorial sekali yah mba ragusa buat keluarga, kalo kangen pun dengan moment kebersamaan sama alm bapak masih bisa dtg kesini lagi

      Hapus
  4. Wah dulu dua kali ke sini. Tempatnya masih sama kayak dulu ya nggak berubah. Menunya juga. Dulu nggak gitu ramai ya jadinya masih nyaman makan sate dari luar dan kemudian makan es krim. Salam hangat Maya. @depus

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba puspa terima kasih sudah mampir, bener mba baru setelah pandemi menjadi ramai sekali disaat weekend, sekarang tukang sate ada disebelah mba sepertinya sewa ruko juga barengan dengan tukang asinan

      Hapus
  5. Saya pernah berkunjung ke sana, kebetulan saat sedang cukup ramai. Petugas kasirnya cukup baik pelayanannya. Pilihan menunya cukup lengkap.

    BalasHapus
    Balasan
    1. aman yah mas william gak kena semprot sama cici-cicinya

      Hapus
  6. Ragusa sih emang legend. Saya cukup sering mampir kemari cuma temasuk yang pernah kena damprat sama si cici cashier judes. Menjadi tegas boleh tapi ekspresi dan pilihan kata2 juga harus dipilih biar ga kesannya galak dan malah "melukai" hati customer. Bukannya mau balik lagi malah jadi enggan kembali. So, kalo ternyata ada review negatif bukan semata-mata karena reviewer/customer itu pengen viral, kan customer kasih review berdasarkan pengalaman.
    Anyway, kalo si cicinya udah "tobat" Ya alhamdulillah. Sebetulnya, selain si enci cashier yang sering dibilang judes (yang semoga udah beneran jadi ramah dan selalu ramah dan kambuhan judesnya) , ada satu lagi ibu-ibu berjilbab yang juga sepertinya salah satu pemilik Ragusa saat ini yang sering standby di kedai dan menghampiri customer. Nah, yang ini beneran ramah banget, baik dan sangat anthusias menyambut siapapun yang datang.
    Anyway, semoga kedai es krim legendaris ini tetap bertahan dan siapapun pemilik beserta tim staffnya diberikan kesehatan selalu dan para penggemar ragusa bisa menikmati es krim dengan santai sambil merasakan sepenggal sejarah dan kenangan masa lalu. Dan, mereka bisa kembali lagi lagi dan lagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. sepertinya kalau wiken dan ragusa ramai akan tetap menemui cici dengan emosi yg meluap2 deh mas, makanya aku sarankan cari aman aja deh gak mau ke ragusa saat wiken, selain ngeri dengan damprat cicinya juga gak bisa menikmati es krim ragusa dengan nyaman juga, hehehe.. makasih mas idfi sudah sharing pengalamannya yah

      Hapus
  7. Tempat ea krim legend nih, favorit Almarhumah mamaku. Inget banget dulu ke sini diajak mama makan es krim terus makannya sate sama asinan/mie juhi yg jual di depannya. Jadi nostalgia lagi baca tulisan Ragusa.. Duh, tapi kasihan ya Cicinya, niatnya tegas malah jadi viral gitu.. Memang pas weekend ramai banget. Sempet juga waktu itu lewat akhirnya gak jadi pesan karena lagi ramai..

    BalasHapus
  8. Tempat makan es krim yg cukup melegenda di Jakarta
    Lokasinya juga cukup strategis karena ada di pusat Jakarta
    Tapi...Aku pernah dpt pengalaman kurang menyenangkan saat bertandang kesini

    BalasHapus
  9. hooo Ragusa sempat viral karena cici itu?
    pengalaman kami weekend ke Ragusa, ramai banget emang gitu sih mbaa. Bingung kan yah udah lama ga ke sana, prosedurnya gimana, mau beli es krim yang mana tapi kayak diburu-buru gitu. Jadi kurang nikmat kalau weekend.

    BalasHapus
  10. Saya menikmati es krim di Ragusa udah lebih dari 10 tahun lalu. Sebelum viral di medsos, Ragusa dari dulu udah ramai banget. Dulu pun antreannya bisa mengular panjang. Harus antre lumayan lama.

    Menurut saya, reviewer yang viral itu gak sepenuhnya salah juga. Dulu pun saya merasakan servicenya lumayan jutek. Semua yang melayani gak ada senyumnya sama sekali.

    Suasananya juga gak sebersih kayak di foto ini, Lantainya cukup kotor. Mungkin saking ramenya, ya. Jadi gak sempat dipel.

    Tetapi, mungkin dulu gak ada yang viralin. Makanya mungkin cici dari Ragusa jadi merasa gak nyaman ketika juteknya jadi viral. Tapi, ambil positifnya juga. Sekarang saya lihat beberapa review mengatakan kalau layananannya lebih ramah. Ya, mungkin kalau gak viral masih tetap dengan kejutekannya :)

    BalasHapus
  11. emang mbak aku ke sini suka makan es krimnya karena dari bahan alami, tapi pelayanannya kurang ramah sangat di sayangkan.

    BalasHapus
  12. Pas banget baru berbuka puasa maunya yang enak dan seger gini ya. Apalagi panisnya pas dan nggak bikin eneg. Jadi ngiler ini mah

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca postingan ini dan meninggalkan jejak komentar yang baik, semua komentar akan di moderasi terlebih dahulu oleh penulis.

Formulir Kontak