Maya Rumi

"todays little moments become tommorows precious memories"

Book Review : My Not So Perfect Life By Sophie Kinsella



Sophie Kinsella adalah salah satu penulis favorit saya sepanjang masa, terakhir kali saya membaca bukunya berjudul “Wedding Night” ceritanya menarik walau tidak terlalu mengesankan seperti “Shopaholic “ yang bahkan  film adaptasinya pun tidak mengecewakan sama sekali, saya nggak pernah bosan menonton berulang-ulang, bahkan selalu menjadi pilihan tontonan saat di pesawat karena ceritanya yang ringan, sederhana dan mudah sekali di ikuti.

Tahun 2018 ini saya pun membaca lagi novel terjemahan teranyarnya berjudul “My Not So Perfect Life” bila membaca ringkasan cerita yang ada di belakang covernya. Ceritanya sangat masa kini kalau menurut saya, karena mungkin saya terfokus dengan tulisan Instagram dan Glamping.

Adalah Katie Brenner seorang staf junior yang baru saja mulai bekerja di sebuah perusahaan agency, berharap dengan bekerja di sebuah perusahaan besar suatu saat ia akan mempunyai karier yang  hebat yang  ia impi-impikan. Namun kenyataanya ia benar-benar memulai kariernya dari level paling bawah, ia bekerja dengan bayaran rendah sebagai seorang admin yang bertugas untuk menginput hasil survey konsumen yang kemudian akan digunakan perusahaan untuk melakukan branding bagi client perusahaannya.

Ia sering berandai-andai membayangkan, bila suatu saat ada kesempatan datang kepadanya. Ia akan mampu menunjukkan design-design kerjanya yang selama ini ia kerjakan di waktu senggang ketika ia sedang lelah dan bosan dengan pekerjaan utamanya. Ia ingin sekali menunjukkan potensi dan bakatnya, terutama pada bosnya yang bernama Demeter.

Dimata Katie, Dementer adalah sosok pujaan yang menjadi contoh sebuah kesuksesan seorang perempuan. Dikantor Dementer adalah seorang bos dengan ide-ide yang luar biasa, sementara dirumah ia adalah Seorang istri yang mempunyai suami tampan dengan pekerjaan yang cemerlang dan ia adalah ibu dari sepasang anak,yang selalu terlihat cantik dan ganteng. Bila ada kemungkinan bertukar peran, katie mungkin tak perlu pikir dua kali untuk bisa menjadi seperti Dementer.

Kenyataannya adalah justru dengan nekat, katie mengambil resiko bekerja di London dengan bayaran yang kurang daripada cukup, sehingga ia pun hanya mampu menyewa sebuah flat kecil di pinggir kota London, karena hal itulah ia terpaksa menempuh perjalanan kereta yang penuh dengan siksaaan setiap hari pergi dan pulang dari kantor karena jaraknya yang jauh. Ia sangat berhemat dengan setiap pengeluarannya, namun ia tak bisa mengatakan yang sejujurnya sehingga yang kemudian ia lakukan ia memalsukan postingan-postingan instagramnya yang terlihat sangat instagramable.

Suatu waktu katie mendapat kesempatan untuk berdua saja dengan Dementer, ia sudah berfikir macam-macam, hal-hal yang menyenangkan namun ternyata berawal dari kejadian tersebut, Katie akhirnya kehilangan pekerjaanya. Ia di pecat oleh Dementer tanpa ia tahu apa yang salah dari pekerjaannya.

Katie sebenarnya tak ingin menyerah begitu saja dengan kota london, namun ketika ia menganggur tak ada satupun panggilan interview padahal katie telah mengirimkan banyak sekali surat lamaran kerja kemana-mana. Pekerjaan yang sesungguhnya malah datang dari ayahnya yang telah ia tinggalkan di Somerset kampung halamannya.

Disinialah katie justru dapat menunjukkan kemampuan dan bakatnya, ia membantu ayahnya dan calon ibu tirinya merintis sebuah usaha glamping. Sebuah usaha wisata yang menawarkan penginapan serupa dengan camping namun dengan cara yang modern.

Dengan kegigihanya dan kerja keras (bagai kuda) usaha glamping  berjalan lancar dan sukses,hampir setiap hari ada banyak tamu dari kota yang berdatangan dan tanpa disangka suatu hari datanglah Dementer sekeluarga sebagai tamu yang akan glamping di tempatnya.

Ternyata katie masih menyimpan dendam karena pemecatan yang tidak jelas dilakukan oleh dementer kepadanya. Tanpa sengaja ia membuat rencana untuk balas dendam dengan mengerjai Dementer dan berhasil.

Awalnya katie senang namun kemudian ia melihat sisi lain kehidupan dari Dementer yang tak ia lihat sebelumnya di kantor, Dementer terlihat sangat rapuh, bodoh dan tak berharga bagi keluarganya sendiri. Suami dan anak-anaknya sering mengacuhkan dan seperti merendahkan dirinya, tak mengakui kemampuannya.

Ternyata karier Dementer akan segera berakhir, seorang lelaki dari kantornya yang dahulu pernah sangat dekat dengan dirinya datang juga ke Glamping dan berencana melakukan pemecatan kepada Dementer. Namun disini katie justru melindungi Dementer dan menghalang-halangi proses pemecatan Demeter dari pekerjaannya. Katie akhirnya membantu Dementer menyelamatkannya pekerjaanya yang disabotase oleh teman-teman perempuan yang dulu pernah akrab dengan katie.

Teman-teman yang dahulu disangka katie benar-benar orang baik, ternyata begitu jahat dan tak berprasaan, Untungnya katie berhasil membongkar dan menggagalkan pemecatan dementer dari pekerjaanya, Katie pun mendapatkan pekerjaan impiannya sebagai seorang Creative Director.

Dari awal membaca saya sudah tak bisa lepas, ingin segera menyelesaikan novel setebal hampir 500 halaman ini. Ciri khas tulisan dari Sophie Kinsella yang saya sukai adalah membumi, ia mampu mengangkat cerita-cerita dari dunia nyata menjadi begitu menyegarkan, terkadang seperti menyentil, mengingatkan pada diri kita sendiri. 

Sebenarnya ada beberapa tokoh lain yang juga menjadi bumbu-bumbu sehingga buku ini terkemas dengan cerita yang sangat menarik hati, selain tentunya cerita tetap terfokus  pada tokoh central pada buku ini adalah tentang Katie dengan impian kehidupannya dan pekerjaanya, hubugannya dengan orang tuanya dan cerita cintanya dengan bosnya dan tentang Dementer seorang bos yang hebat disatu tempat tapi tak berharga ditempat lain.

Akhir kata, saya suka sekali dengan novel ini, karena novel ini menyadarkan saya hidup yang tidak sempurna itulah yang sempurna. Jadi tidak perlu malu apalagi gengsi untuk menjalani hidup kita yang sekarang ini, walaupun tidak semewah orang lain, tidak sebaik orang lain, tidak sekeren orang lain. Yang penting kita bisa mensyukuri kehidupaan yang kita punya, dengan begitu kita tak perlu menjadikan hidup kita agar selalu terlihat sempurna di mata orang lain.

Recomended menjadi bacaan di akhir tahun ini yang liburnya panjang





loph,

Maya Rumi

Komentar

  1. Novel Sophie yang baru kubaca cuman Shopahollic doang mb May jadi pensaran juga baca yang ini cari ah di tokbuk online hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya itu novelnya yang paling terkenal yah teh, sampe berseri-seri kan dan bagus pula

      Hapus
  2. Suka Sophie Kinsela, latar belakang tulisannya modern tapi pesannya selalu ngena.

    BalasHapus
  3. Kak mau tanya, buku yang penulisnya dari US tapi ceritanya hampir sama kayak gini apa ya ? Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. cobain baca The Devil Wears Prada novel by Lauren Weisberger atau jojo moyes dengan me before you

      Hapus

Posting Komentar

Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca postingan ini dan meninggalkan jejak komentar yang baik, semua komentar akan di moderasi terlebih dahulu oleh penulis.

Formulir Kontak